Tingginya Angka Swing Voters Jadi Tantangan Peserta Pemilu 2024
N/A • 26 May 2023 11:00
Jumlah swing voters atau suara mengambang jelang Pemilu 2024 masih sangat tinggi. Angka swing voters ini menjadi tantangan bagi bakal capres-cawapres maupun partai politik untuk bekerja lebih keras.
"Swing voters yang masih besar ini memberi insentif buat siapapun, baik pasangan capres-cawapres di Pilpres atau partai politik untuk kerja keras. Karena kalau misalnya mereka sekarang berada di atas, itu tidak ada jaminan akan unggul di Pilpres atau di Pileg nanti karena masih banyak proporsi warga yang mengambang," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam program Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Jumat (26/5/2023).
Burhanuddin juga mengungkap ada dua faktor yang menyebabkan angka swing voters di Indonesia masih tinggi. Kedua faktor tersebut yakni pertama, masyarakat yang mempunyai pilihan tetapi pilihannya masih mudah untuk berubah.
"Jadi masih mudah untuk pindah ke lain hati. Jadi definisi swing voters yang pertama adalah mereka yang sudah punya preferensi elektoral tetapi iman elektoralnya masih lemah," tuturnya.
Burhanuddin menjelaskan, faktor kedua adalah masyarakat belum memiliki pilihan atau undecided voters.
"Kalau ditotal, dua kategori swing voters ini itu kira-kira pemilih mengambang itu mencapai kisaran antara 50-65%. Untuk swing voters di Pileg atau pilihan terhadap partai biasanya lebih gede ketimbang swing voters di Pilpres. Karena kalau pilihan di Pilpres jumlahnya lebih sedikit, lebih jelas dan lebih kelihatan orangnya," ucap Burhanuddin.
Menurut Burhanuddin, masyarakat cenderung bingung memilih partai politik. Selain karena pilihannya banyak, perbedaan ideologi antar partai juga dinilai terlalu kecil.
"Jangan lupa tingkat partai id atau mereka yang dekat dengan partai di Indonesia itu hanya kisaran 10%. Nah ini yang mengakibatkan swing voters terhadap partai atau di Pileg itu umumnya lebih gede kurang lebih 2/3. Sementara swing voters di Pilpres itu masih sekitar 50-an persen," ujar Burhanuddin.
(Muhammad Ali Afif)