NEWSTICKER

Deputi KPK: OTT Bukan Penyebab Utama Anjloknya IPK Indonesia

2 February 2023 07:36

Transparansi Internasional baru saja mengeluarkan rilis IPK, 2022. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada 2022 mengalami penurunan empat poin hingga berada di skor 34. Skor tersebut membuat IPK Indonesia terendah selama lima tahun terakhir dan merupakan penurunan drastis sejak era reformasi.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai hal itu lantaran banyaknya peristiwa perdebatan soal operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK. 

Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pahala Nainggolan pun memberikan tanggapan mengenai hal ini. Nainggolan menyebut IPK tidak bisa dilihat dari penegakan hukum (OTT) saja, karena pemerintah saat ini sedang berupaya memberantas korupsi dan memperbaiki sistem. Pahala juga menyebut turunnya IPK disebabkan oleh terungkapnya kasus korupsi di ranah perpajakan. 

"Yang paling membuat turun itu terungkapnya kasus perpajakan, Bayangkan sekelas direktur menerima suap dari perusahaan yang go public. Itu dibaca oleh dunia usaha sebagai, sekelas direktur itu jabatannya luar biasa, masih main suap," ujar Pahala Nainggolan. 

Sedangkan menurut Manajer Departemen Riset Transparensi International Indonesia (TII) Wawan Suyatmiko, penyebab IPK Indonesia anjlok yakni kekhawatiran pelaku usaha terhadap risiko bisnis di Indonesia. Menurut Wawan, OTT merupakan bagian terkecil saja.

"Konflik kepentingan politisi dan pelaku usaha itu sangat-sangat menjadi faktor yang membuat mereka untuk berbisnis di Indonesia sangat berisiko. Mereka percaya korupsi dalam sistem politik di Indonesia menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindarkan, sehingga itulah faktor terbesar dibanding dengan OTT, karena OTT dan penegakan hukum itu adalah salah satu bagian kecil saja," ujar Wawan. 

Sebelumnya pada 2021, IPK Indonesia sempat naik satu poin dari 37 pada 2020 menjadi 38. Dengan skor 38, Indonesia setara dengan Bosnia Herzegovina, Gambia, Malawi, Nepal, dan Sierra Leone. Namun, pada 2022 Indonesia berada di skor 34 dan menempati peringkat ketujuh dari 11 negara ASEAN.