Menurut Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran AS, kebuntuan antara fraksi Partai Republik dengan Presiden Joe Biden dikhawatirkan akan dimanfaatkan oleh musuh AS.
Kegagalan AS membayar utang akan mengirimkan gelombang kejut pada sektor finansial global, dan beberapa negara termasuk Rusia dan Tiongkok mungkin akan memanfaatkan situasi tersebut dengan menyebarkan disinformasi melalui media sosial serta berbagai platform lainnya.
Saat ini, utang AS telah melampaui plafon USD31,4 triliun, dan menaikkan plafon utang sudah rutin dilakukan oleh AS. Presiden AS Joe Biden dijadwalkan untuk bertemu dengan fraksi Partai Republik pada hari Selasa waktu Washington, dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy akan mendesak Presiden Biden untuk melakukan negosiasi. Namun Joe Biden bersikukuh tak ingin menegosiasikan anggarannya.
RUU kenaikan plafon utang yang diloloskan DPR AS masih harus melalui persetujuan mayoritas senat AS, dan kemungkinan akan diveto oleh Presiden Biden.
