NEWSTICKER

Sah, BPS Mulai Jalankan Sensus Pertanian 2023

Sah, BPS Mulai Jalankan Sensus Pertanian 2023

Angga Bratadharma • 5 June 2023 14:09

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mulai melaksanakan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) di seluruh Indonesia yang ketujuh pada 1 Juni-31 Juli 2023. Pelaksanaan ST2023 juga mengacu pada program badan pangan dunia atau FAO.

Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto menyampaikan pelaksanaan ST2023 diharapkan mampu memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi pertanian di Indonesia sampai wilayah terkecil.

"Dan yang terpenting, data ST2023 diharapkan mampu menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian, sehingga meningkatkan kualitas desain kebijakan yang diformulasikan,” kata Atqo, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 5 Juni 2023.

Atqo mengatakan data hasil ST2023 juga digunakan sebagai kerangka sampel survei pertanian dan sebagai benchmark statistik pertanian yang ada saat ini. Sedangkan Presiden Joko Widodo menyatakan pertanian merupakan sektor strategis dan melibatkan hajat hidup orang banyak.

Artinya diperlukan akurasi data ST2023 untuk menghasilkan akurasi kebijakan. "Saya mendukung pelaksanaan ST2023 agar sensus itu betul-betul menghasilkan data yang akurat, terkini, dan terpercaya," kata Presiden.

Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyukseskan ST2023. Dukungan juga diperoleh BPS dari berbagai pihak, mulai dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, universitas, media massa, dan masih banyak lagi.

Sensus Pertanian dilakukan setiap 10 tahun sekali di tahun berakhiran tiga sesuai amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. ST2023 bertujuan untuk menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil, menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini.

Kemudian menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian. ST2023 akan mencakup tujuh subsektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian.

Pada ST2023, pelaku usaha pertanian di seluruh Indonesia akan didata, baik unit usaha pertanian perorangan, unit usaha pertanian lainnya (berkelompok), maupun perusahaan pertanian berbadan hukum.

Lebih lanjut, sebanyak 190 ribu petugas di seluruh Indonesia dikerahkan BPS untuk mendata para pelaku usaha pertanian. Berbagai inovasi dilakukan dalam ST2023, salah satunya dalam hal metode pendataan.

ST2023 menggunakan multimode pendataan, yaitu dengan metode Paper Assisted Personal Interviewing (PAPI), Computed Assisted Personal Interviewing (CAPI), dan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI).

ST2023 dirancang untuk memperoleh hasil berstandar internasional menggunakan panduan dari FAO. Dengan demikian, diharapkan ST2023 dapat menghasilkan akurasi data yang lebih baik dari sensus sebelumnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Angga Bratadharma)