Perwakilan Dagang AS Berselisih Paham dengan Mendag Tiongkok di APEC
Willy Haryono • 27 May 2023 10:55
Detroit: Perwakilan Dagang Amerika Serikat Katherine Tai mengajukan keluhan kepada Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao mengenai kebijakan ekonomi Beijing di sela-sela pertemuan konferensi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Detroit pada Jumat, 26 Mei 2023. Sebaliknya, Wang juga mengajukan keberatan dengan tarif dan kebijakan perdagangan AS terhadap Tiongkok.
Pernyataan dari kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) dan Kementerian Perdagangan Tiongkok sama-sama menekankan perlunya agar Washington dan Beijing tetap menjaga komunikasi dua arah.
"Duta Besar Tai menyoroti kebutuhan untuk mengatasi ketidakseimbangan kritis yang disebabkan pendekatan ekonomi dan perdagangan non-pasar Tiongkok yang dipimpin oleh negara," kata USTR dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuan di sela-sela konferensi APEC.
"Beliau juga mengemukakan kekhawatiran tentang tindakan RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yang diambil terhadap perusahaan AS yang beroperasi di sana," sambungnya, dikutip dari laman voanews.com.
Kemendag Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Wang mengajukan keluhan tentang kebijakan ekonomi dan perdagangan AS terhadap Tiongkok, termasuk seputar tarif atas barang-barang Tiongkok, masalah ekonomi dan perdagangan terkait Taiwan, dan seputar Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) yang mengesampingkan Negeri Tirai Bambu.
Sabtu ini, Dubes Tai akan mengadakan pertemuan menteri negara-negara dalam pembicaraan IPEF tanpa melibatkan Tiongkok. Pertemuan ini bertujuan memberikan alternatif dalam menghadapi pengaruh Tiongkok yang semakin kuat di kawasan dan globa.
Pekan lalu, Dubes Tai mengumumkan perjanjian perdagangan awal dengan Taiwan. Tiongkok mengkritik langkah itu, karena selama ini mengeklaim Taiwan sebagai bagian wilayahnya sendiri.
USTR sedang melakukan tinjauan empat tahun terhadap tarif AS atas impor Tiongkok senilai ratusan miliar dolar, yang diberlakukan pada 2018 dan 2019 oleh Presiden Donald Trump saat itu.
Tai telah lama mengajukan keberatan terhadap upaya Tiongkok untuk mendominasi industri tertentu dengan menggunakan subsidi negara yang besar, dan mengatakan masalah seperti itu terus muncul dalam hubungan tersebut.
Ditanya selama konferensi pers apakah AS akan menggunakan alat perdagangan lebih lanjut untuk menangani praktik Tiongkok, seperti investigasi "Bagian 301" baru yang dapat menyebabkan lebih banyak tarif AS, Tai mengatakan bahwa "aspek" dari tanggapan pemerintahan (Presiden AS Joe) Biden merupakan bukti nyata dalam kebijakan ekonomi Washington.
"Manfaat dari duduk bersama dan bercakap-cakap dengan lawan bicara dari Beijing adalah agar kita dapat saling memahami dengan lebih baik serta memahami bagaimana kita merasakan dampak yang kita timbulkan pada ekonomi masing-masing," kata Tai.
(Willy Haryono)