- TANAMAN SORGUM PROGRAM JOKOWI MULAI DIPANEN DI LOMBOK TENGAH NTB
- WAPRES PASTIKAN INDONESIA SEGERA KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN GEMPA TURKI
- KBRI ANKARA AKAN EVAKUASI 104 WNI TERDAMPAK GEMPA TURKI DI LIMA LOKASI
- TPNPB-OPM MENGAKU BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA
- TPNPB-OPM MENGAKU SANDERA PILOT SUSI AIR KAPTEN PHILIPS ASAL SELANDIA BARU
- KEMENDAGRI DORONG PEMKOT SORONG GENJOT REALISASI APBD SEJAK AWAL TAHUN
- POLRI: PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA DIBAKAR KKB PIMPINAN EGIANNUS KOGOYA
- POLRI PREDIKSI BERITA HOAKS DAN POLITIK IDENTITAS MENINGKAT JELANG PEMILU 2024
- PRESIDEN YAKIN PENURUNAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TIDAK PENGARUHI INVESTOR
- KAPOLRI: TIM GABUNGAN TERUS MENCARI PILOT DAN PENUMPANG SUSI AIR DI NDUGA PAPUA
Jepang Cabut Perintah Evakuasi Fukushima
Internasional • 2 months agoPerdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengunjungi Tomioka di Prefektur Fukushima, Sabtu (1/4/2023). Kunjungan itu terjadi saat perintah evakuasi dari bencana nuklir Fukushima 2011 dicabut di lebih banyak bagian kota.
Perintah evakuasi telah dicabut pada 2017 untuk sebagian besar wilayah kota. Tetapi sekitar 12% wilayah kota yang merupakan rumah bagi sekitar sepertiga populasi Tomioka tetap menjadi zona 'larangan pergi'.
Pemerintah pusat Jepang kemudian setuju dengan otoritas kota untuk mencabut perintah evakuasi bagi area yang ditetapkan sebagai basis rekonstruksi. Termasuk tempat melihat bunga sakura yang terkenal di Tomioka.
Kishida berjalan di bawah deretan pohon sakura yang mekar penuh. Di sana, penduduk biasanya berpiknik di musim semi.
Kishida mengatakan pemerintah akan terus bekerja keras untuk mencabut semua perintah evakuasi yang tersisa dan merevitalisasi kota untuk mengembalikan penduduk yang terlantar.
Gempa bumi dan tsunami yang menghantam pembangkit nuklir Fukushima Daiichi Pesisir pada 2011 menghancurkan fungsi daya dan pendinginannya memicu kehancuran di tiga dari enam reaktornya. Akibatnya pembangkit nuklir memuntahkan radiasi dalam jumlah besar yang menyebabkan puluhan ribu penduduk mengungsi.